“MEMAKMURKAN MASJID”
|
إِنَّمَا يَعْمُرُ مَسَاجِدَ اللَّهِ
مَنْ آمَنَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ وَأَقَامَ الصَّلاةَ وَآتَى
الزَّكَاةَ وَلَمْ يَخْشَ إِلا اللَّهَ فَعَسَى أُولَئِكَ أَنْ يَكُونُوا
مِنَ الْمُهْتَدِينَ
Hanyalah
yang memakmurkan mesjid-mesjid Allah ialah orang-orang yang beriman
kepada Allah dan hari kemudian, serta tetap mendirikan shalat,
menunaikan zakat dan tidak takut (kepada siapa pun) selain kepada Allah,
maka merekalah orang-orang yang diharapkan termasuk golongan
orang-orang yang mendapat petunjuk. [At-Taubah 9 : 18]
وَإِذَا أَرَدْنَا أَنْ نُهْلِكَ
قَرْيَةً أَمَرْنَا مُتْرَفِيهَا فَفَسَقُوا فِيهَا فَحَقَّ عَلَيْهَا
الْقَوْلُ فَدَمَّرْنَاهَا تَدْمِيرًا
Dan
jika Kami hendak membinasakan suatu negeri, maka Kami perintahkan
kepada orang-orang yang hidup mewah di negeri itu (supaya menaati Allah)
tetapi mereka melakukan kedurhakaan dalam negeri itu, maka sudah
sepantasnya berlaku terhadapnya perkataan (ketentuan Kami), kemudian
Kami hancurkan negeri itu sehancur-hancurnya. [Al-Israa` 17:16]
|
Wahai saudara-qu seiman, siapa yg mengetahui ajal masing-2 dari kita..??
كُلُّ نَفْسٍ ذَائِقَةُ الْمَوْتِ
(Tiap-tiap
yang berjiwa akan merasakan mati), jangan menunggu usia kita tua, “ahh
nanti saja.. nanti saja..!! pada akhirnya tanpa sadar ajal menjemput
kita..
Ibnu Umar rodhiallohu ‘anhuma melanjutkan dengan berwasiat,
“Jika
engkau berada di sore hari jangan menunggu datangnya pagi dan jika
engkau berada pada pagi hari jangan menunggu datangnya sore.”
Pada akhirnya masjid-2 kaum muslimin sepi dari ummatnya sendiri, dan
janganlah kau letih dalam beramal di dunia ini, bersemangatlah
berharaplah kehidupan yg terbaik setelah kematian karena Allah
menjadikan kehidupan dunia sebagai penjara bagi kaum muslimin. Nabi صلي
الله عليه وسلم bersabda:
الدُّنْيَا سِجْنُ الْمُؤْمِنِ وَجَنَّةُ الْكَافِرِ
“Dunia adalah penjara untuk mukmin dan surga bagi kafir.” (HR. Muslim)
dan kewajiban kita sebagai seorang muslim menjaga diri kita dan
keluarga dari hal-hal yg terlarang dalam agama. Sebagaimana Allah
berfirman:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا قُوا
أَنْفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَارًا وَقُودُهَا النَّاسُ وَالْحِجَارَةُ
عَلَيْهَا مَلائِكَةٌ غِلاظٌ شِدَادٌ لا يَعْصُونَ اللَّهَ مَا أَمَرَهُمْ
وَيَفْعَلُونَ مَا يُؤْمَرُونَ
Hai
orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api
neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya
malaikat-malaikat yang kasar, yang keras, yang tidak mendurhakai Allah
terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan
apa yang diperintahkan. [At-Tahriim 66:6]
|
Pewujudan cinta kepada masjid ini bisa kita tempuh dengan cara memakmurkan masjid diantaranya:
1. SELALU MERASA RINDU KEPADA MASJID.
Rasa cinta seseorang pada sesuatu
biasanya membuat seseorang merasa rindu pada sesuatu itu karena memang
hatinya telah terikat dan terpaut kepadanya. Karena itu, kecintaan kita
kepada masjid seharusnya membuat hati kita terpaut kepadanya sejak kita
keluar dari masjid hingga kembali lagi ke masjid.
Bilamana seseorang telah memiliki ikatan
hati yang begitu kuat dengan masjid, maka dia akan menjadi salah satu
kelompok orang yang kelak akan dinaungi oleh Allah di akhirat, seperti
sabda Rasulullah Saw yang artinya:
“Ada
tujuh golongan orang yang akan dinaungi Allah yang pada hari itu tidak
ada naungan kecuali dari Allah: Seseorang yang hatinya selalu terpaut
dengan masjid ketika ia keluar hingga kembali kepadanya” (HR. Bukhari dan Muslim)
Bilamana hati seseorang telah memiliki
rasa cinta dan terpaut kepada masjid, maka pewujudan dan pembinaan diri
yang dilakukan untuk memakmurkan masjid akan memberikan pengaruh yang
sangat besar terhadap seluruh aktivitasnya di luar masjid.
2. RAJIN MENDATANGI MASJID
Khusus kepada kaum laki-laki, diharapkan
agar rajin mendatangi masjid untuk melakukan solat lima waktu yang lebih
utama dilaksanakan secara berjamaah di masjid.
Disamping untuk melaksanakan solat
berjamaah, kedatangan seorang muslim ke masjid juga untuk memakmurkan
masjid dengan melakukan berbagai aktiviti lainnya yang bermanfaat bagi
dia sendiri, keluarga dan masyarakatnya islam lainnya.
Kedatangan seorang muslim ke masjid guna
memakmurkannya, maka kita tidak meragukan lagi tentang keimanannya,
Rasulullah Saw bersabda yang ertinya:
“Apabila kamu sekalian melihat seseorang biasa ke masjid, maka saksikanlah bahwa ia benar-benar beriman” (HR. Tirmidzi dari Abu Sa”id Al Khudri)
3. MENGHORMATI MASJID
Ada banyak hal yang boleh kita lakukan untuk menunjukkan penghormatan kita kepada masjid.
Pertama, melaksanakan Solat Tahiyyatul Masjid ketika memasukinya masjid. Rasulullah Saw bersabda yang artinya:
“Apabila salah seorang diantara kamu datang ke masjid, maka hendaklah ia solat dua rakaat sebelum duduk” (HR. Jamaah dari Abu Qatadah)
Kedua,
tidak menyalah gunakanan masjid. Masjid merupakan sarana untuk
mengagungkan Allah S.W.T dengan segala aktiviti yang tidak bertentangan
dengan segala ketentuan-Nya. Karena itu kalau kita cinta kepada masjid,
jangan sampai masjid itu digunakan untuk hal-hal yang memang tidak
dibenarkan oleh Allah dan Rasul-Nya,
Misalnya, menggunakan masjid untuk tempat
berseteru, bertengkar atau melakukan jual beli di masjid, larangan ini
terdapat dalam hadits yang artinya:
“Apabila kamu melihat orang berjual beli di masjid, maka katakanlah kepadanya: semoga Allah tidak menguntungkan perdagangan kamu” (HR. Nasa”I dan Tirmidzi).
Ketiga,
membersihkan dan menjaga masjid. Kecintaan kita terhadap masjid juga
harus kita tunjukan dengan cara menjaga masjid agar selalu terpelihara
fungsi dan kegunaanya.
Kita sangat dianjurkan untuk menjaga
kebersihan dan memelihara masjid terutama disetiap ruangan ibadat ini,
termasuk ruangan ditempat wuduk atau tandas agar selalu terjaga
mempunyai aroma yang menyegarkan (tidak memberikan aroma yang tidak
sedap).
Membuang segala kotoran dari dalam masjid, Rasulullah Saw bersabda yang artinya:
“Dihadapkan
padaku semua pahala yang diperbuat umatku, sampai-sampai kepada satu
kotoran yang dikeluarkan oleh seseorang dari dalam masjid” (HR. Abu Daud, Tirmdizi dari Anas ra)
Hadists yang memerintahkan kaum muslimin untuk membersihkan masjid juga dari Aisyah ra, artinya:
“Rasulullah Saw memerintahkan membangun masjid di kampung dan membersihkan serta memberinya wangi-wangian” (HR. Ahmad, Abu Daud dan Tirmidzi)
Jangan datang ke masjid dengan bau-bau yang tidak menyedapkan. Rasulullah Saw bersabda yang artinya:
“Barangsiapa
yang datang ke masjid dengan bau-bau yang tidak menyedapkan, maka
janganlah sekali-kali mendekati masjid kami, sebab malaikat merasa
terganggu oleh apa-apa yang mengganggu manusia.” (HR. Ahmad dan Bukhari dan Jabir ra)
Untuk menciptakan suasana masjid agar
selalu terasa nyaman, disamping harus dijaga kebersihanya (lantainya
dipakirkan, karpetnya divacuum kerana debu), juga sinar terang dan bau
udara masjid harus dijaga sebaik mungkin.
Jemaah dilarang untuk melakukan hal-hal
yang dapat mengotorinya, misalnya membuang sisa makanan sembarangan dan
juga dilarang merokok di dalam masjid.
4. BERSEDIA BERKORBAN UNTUK MASJID
Setelah masjid didirikan, masjid perlu
dibina dan dikembangkan agar tetap berfungsi sebagai tempat untuk tempat
beribadat, menyebarkan dakwah dan pendidikan.
Untuk memakmurkan masjid sebagaimana yang
dikehendaki mestinya, diperlukan pengorbanan yang sangat besar, baik
pengorbanan harta, tenaga, waktu, dan ketrampilan seseorang demi untuk
mengagungkan rumah Allah ini.
Sewaktu Rasulullah saw membangun masjid, beliau telah menunjukkan pengorbanannya yang besar.
Dengan tenaga yang dimiliki misalnya,
beliau membawa batu bata sendiri sewaktu membangun masjid. Sehingga para
sahabat yang melihat Rasulullah saw yang sangat letih, bertambah
semangat untuk membantu Rasulullah membangun masjid.
Sehubungan itu, masjid merupakan salah satu yang penting untuk pembinaan umat islam, maka
- Disamping tempat untuk Beribadat dan dakwah,
- Tempat diskusi tentang agama dan musyawarah,
- Tempat mengajar anak-anak tentang islam dan
- Tempat menuntut ilmu islam,
Maka tempat ibadah ini juga boleh digunakan untuk saling membantu diantara umat islam dibidang sosial dan ekonomi.
Sebagai contoh dari Rasulullah saw yang
boleh kita tiru dalam kehidupan kita sehari-hari, sewaktu ada sahabat
jama”ah masjid mengalami kesulitan ekonomi, beliau korbankan hartanya
untuk membantu sahabat itu hingga kesulitannya dapat diatasi.
Dari huraian di atas, menjadi jelas bagi
kita bahawa, masjid merupakan tempat yang harus kita cintai dengan cara
memakmurkan masjid.
Oleh karena itu, perhatian kita kepada
masjid harus selalu kita tingkatkan dari waktu ke waktu agar masjid kita
tetap berfungsi sebagai rumah Allah, selalu ramai didatangi orang untuk
beribadat, selalu terpelihara kebersihannya dan selalu terjaga
kemulianya.