Laman

Minggu, 17 Juni 2012

Siapakah Orang Miskin itu?

Apa yang Saudara lihat ketika saudara berhenti menunggu lampu hijau menyala?
Ya, betapa banyaknya pengamen-pengamen jalanan, pengemis dan orang-orang yang mengaku "miskin" itu merendahkan martabatnya.
Barangkali, mereka adalah saudara-saudara seiman dengan kita. dan kemiskinan seringkali menjadi alasan untuk meminta-minta.
Lalu, siapa sebenarnya orang miskin menurut definisi Hadits Rasulullah SAW ?

Hadis Abu Hurairah radhiallahu anhu:
Rasulullah shallallahu alaihi wasallam telah bersabda: "Orang yang miskin itu bukanlah orang yang berjalan ke sana sini meminta-minta kepada manusia, kemudian diberikan dengan sesuap dua makanan dan sebiji dua buah kurma." Para sahabat bertanya: "Kalau begitu siapakah orang miskin yang sebenarnya wahai Rasulullah?" Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda: "Orang yang tidak mendapati kesenangan yang mencukupi buatnya tetapi mereka tidak tahu kerana kesabaran dia menyembunyikan keadaannya dan tidak meminta-minta orang lain, dia akan diberikan sedekah tanpa dia meminta daripada orang lain" (Kitab Shahih Muslim)

Hadits ini secara jelas menerangkan kepada kita, bahwa orang-orang yang memperlihatkan kemiskinannya, kemudian dia meminta-minta kepada orang lain, maka sesungguhnya mereka itu bukanlah orang miskin yang sebenarnya. Mereka hanya pura-pura memiskinkan dirinya untuk mendapatkan belas kasihan dari para dermawan. Alangkah nistanya perbuatan ini.
Ketiadaan seharusnya menjadikan seseorang semakin mendekatkan diri kepada Rabb Nya, bukan semakin menjauhkan diri dan menjatuhkan martabatnya. Dalam hadits diatas, bagaimana secara tersirat Rasulullah SAW mengajarkan kepada kita untuk senantiasa bersikap sabar dan syukur atas segala yang menimpanya. Sehingga dengan sabar dan syukur tersebut, Allah mengirimkan bala bantuannya melalui tangan-tangan Muhsinin (baca : orang-orang baik) untuk membantunya.
Hadits ini juga mengajarkan kepada kita semua, untuk menjaga Izzatul Muslimin (kemuliaan sebagai seorang muslim) dihadapan Allah SWT.
Lalu, apa balasan bagi mereka yang masih suka meminta-minta ?

Hadis Abdullah bin Umar :
Sesungguhnya Nabi shallallahu alaihi wasallam telah bersabda: "Peminta sedekah tidak akan berhenti dari meminta-minta sehinggalah bertemu dengan Allah dan pada saat itu tidak ada sepotong daging pun di wajahnya."

Kemiskinan memiliki makna luas dan kemiskinan harta hanyalah sebagian kecil dari makna kemiskinan. Semoga Allah SWT senantiasa memberikan kepada kita ke-istiqomahan untuk tetap berjalan diatas Alqur'an dan As Sunnah. Wallahu A'lam.

BSI, 17 Juni 2012

11 komentar:

  1. Orang miskin bukanlah mereka yang tidak mempunyai harta dan kekayaan, melainkan mereka yang tidak mempunyai iman dan ilmu.Dan menjual kepintaran dan menjual dalil untuk suatu tujuan

    "Ya, betapa banyaknya pengamen-pengamen jalanan, pengemis dan orang-orang yang mengaku "miskin" itu merendahkan martabatnya."

    Apakah kita tidak lebih rendah dari kita tulis sendiri dengan tidak mempertimbangkan unsur sosial ? atau kita hanya membersarkan Ambisi untuk tujuan tertentu dengan dalih memakurkan masjid sekaligus mengatas namakan kau Dhuafa sungguh kasihan

    BalasHapus
  2. Jazakallah khoir atas masukannya Ust. gareng, semoga kita bisa mengambil hikmah dari setiap kejadian.
    Memang, kemiskinan tidak selalu identik dengan harta. dan bahasan dalam tulisan diatas hanyalah bagian kecil diantara makna kemiskinan yang sesungguhnya.
    penulis menyadari sebagai seorang yang fakir ilmu dan iman, hanya dapat berbuat sedikit sesuai dengan kapasitasnya.
    biarkan Allah yang Maha Tahu yang menilai setiap perbuatan hamba Nya,semoga kita tidak terjerumus dalam syak wasangka yang berlebihan. Allahu A'lam

    BalasHapus
  3. Pak Chairul Saleh teruslah berjuang, kami tahu mana yang menjadi pengikut Rasulullah dan mana yang menjadi pengikut Abdullah bin Saba

    BalasHapus
  4. Seorang lelaki bertanya : Wahai Rasulullah, Sesungguhnya aku mempunyai beberapa orang kerabat, tetapi mereka memutuskannya. Aku berbuat baik kepada mereka tetapi mereka mengira aku berlaku buruk kepadanya, aku bersabar menghadapi sikap mereka itu, tetapi mereka menganggap sikapku ini salah.

    Kemudian Baginda menjawab : Sekiranya benar seperti yang kamu utarakan, maka seolah olah engkau menyuap mereka dengan abu panas, sedangkan engkau senantiasa mendapat pertolongan dari Allah selama engkau berada di dalam kebenaran atas perkara itu.

    Islam mengajar umatnya supaya banyak bersabar didalam semua keadaan, sama ketika sedang senang ataupun susah, karena itu merupakan pengukur derajat keimanan seseorang.

    Islam mengajar umatnya supaya jangan membalas keburukan orang, sebaliknya menambahkan lagi kebaikan terhadap meraka, mudah mudahan hati mereka menjadi lembut dan baik.

    Allah senantiasa memberi pertolongan kepada orang yang senantiasa sabar dan benar dalam bertindak.

    Untuk Ust Chairul Saleh : Lanjutkan Perjuangan, masih banyak saudara saudara muslim kita yang hidup dalam kemiskinan yang membutuhkan bantuan, kalau bukan kita siapa lagi yang mau peduli, kalau bukan sekarang kapan lagi kita bisa berbagi.
    Dalam perjuangan sudah pasti ada yang mendukung dan tidak, tetapi aku sangat yakin bahwa yang mendukung apa yang pak ust Chairul rencanakan jauh dan sangat jauh lebih banyak daripada yang kontra.

    Teruskan perjuangan semoga Allah SWT senantiasa menridhoi langkah kita semua....Amien

    BalasHapus
  5. he...he..inilah bukti jika kita berpandangan dan hanya mau mendengar apa yang menurut kelompok kita dan tanpa mau membuka mata bahwa segala sesuatu tidak harus sama dan sependapat, dan terkadang kita tidak mau mendengar atau melihat sesuatu dengan kacamata yang berbeda. he...
    Apakah islam mengajarkan kesragaman? he.. tentunya para ustat tau akan hal itu he.....
    Itulah yang orang miskin yang sebenarnya karena "Orang miskin bukanlah mereka yang tidak mempunyai harta dan kekayaan, melainkan mereka yang tidak mempunyai iman dan ilmu" hanya berlindung kepada apa yang sekiranya bisa menyelamatkan dan sependapat. he....

    BalasHapus
  6. Untuk Ust Chairul Saleh : Perjuangan Rasulullah di mulai di mesjid, mesjid pusat perjuangan Rasulullah, diluar mesjid anggap saja "@@@@@@ kafilah belalu".

    BalasHapus
  7. Benar Pak, jangan dengerin orang yang kerja cuman omong doang, kalau mau ikut berjuang, Rasulullah mengajarkan kita semuanya dimulai dari mesjid, jadi mari kita bersama sama memulai segala hal di masjid, jadi kalau ngomong diluar mesjid anda jadi tidak nyambung.

    BalasHapus
  8. Tapi mungkin mereka bukan muslim jadi komentar macam macam, kalau dia muslim pasti akan ikut menghidupi dan memakmurkan mesjid, sehingga jika ada problema bisa ikut bermusyawarah sehingga bisa ikut menyelesaikan masalah ummat, seperti yang di contohkan Rasulullah,

    BalasHapus
  9. he..he.. kang Faisal bukannya tahapan perjuangan Rasulullah sbb :1 Siriyatud Da'wah Wa Sirriyatut Tandzim (dakwah tertutup dan struktur gerakan tertutup).
    2.Jahriyatud Da'wah Dan Sirriyatut Tandzim (dakwah secara terbuka dan struktur gerakan tertutup).
    3.Iqomatud Daulah (mendirikan negara).
    4.Ad Da'wah Wa Tastbitu Da'aimmiha (negara dan pengukuhan ornament-ornamentnya).
    5.Intisyarud Da'wah Fil Ardhi (menebarkan dakwah kepenjuru dunia).
    Kang Iwan bukannya kalau di masjid juga pad angomong doang bahkan grup-grupan dan ngegosip he...karena saya jua jama'ah jadi atu persis

    kang Rian apakah berprasangka juga salah satu sifat seorang muslimin he....

    BalasHapus
  10. Om gareng kita kumpul bareng yuk, kayanya ilmu om gareng dan limbuk tinggi banget nih.. hehehe

    BalasHapus
  11. infonya bermanfaat,,nice post

    BalasHapus