Laman

Kamis, 10 Mei 2012

Pengertian Shalat Jum'at

A. Arti Definisi / Pergertian Shalat Jumat

Sholat Jum'at adalah ibadah salat yang dikerjakan di hari Jum'at dua rakaat secara berjamaah dan dilaksanakan setelah khutbah.

B. Hukum Sholat Jum'at

Shalah Jum'at memiliki hukum wajib 'ain bagi laki-laki / pria dewasa beragama islam, merdeka dan menetap di dalam negeri atau tempat tertentu. Jadi bagi para wanita / perempuan, anak-anak, orang sakit dan budak, solat jumat tidaklah wajib hukumnya.

QS : 62 (Al Jum'ah) ayat 9 :
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِذَا نُودِي لِلصَّلاَةِ مِن يَوْمِ الْجُمُعَةِ فَاسْعَوْا إِلَى ذِكْرِ اللَّهِ وَذَرُوا الْبَيْعَ ذَلِكُمْ خَيْرٌ لَّكُمْ إِن كُنتُمْ تَعْلَمُونَ
" Hai orang-orang yang beriman, apabila diseru untuk menunaikan shalat pada hari Jum’at, maka bersegeralah kamu kepada mengingat Allah dan tinggalkanlah jual-beli. Yang demikian itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui"

Hadits Riwayat Bukhari
Diriwayatkan dari Salman Al Farisi r.a. :
Nabi Muhammad Saw. pernah bersabda, "siapapun yang mandi pada hari Jum'at, membersihkan dirinya semampunya, meminyaki rambutnya atau memakai wewangian di tubuhnya dengan wewangian yang ada di rumahnya, kemudian pergi (untuk mengerjakan shalat Jum'at) dan tidak menerobos dua orang yang sedang duduk (di dalam masjid), kemudian shalat sebanyak (yang Allah) wajibkan atasnya, lalu diam ketika imam tengah menyampaikan khutbah, maka dosa-dosanya antara Jumat itu dan Jumat sebelumnya dimaafkan Allah."




C. Syarat Sah Melaksanakan Solat Jumat

1. Shalat jumat diadakan di tempat yang memang diperuntukkan untuk sholat Jumat. Tidak perlu mengadakan pelaksanaan solat Jum'at di tempat sementara seperti tanah kosong, ladang, kebun, dll.
2. Minimal jumlah jamaah peserta salat jum'at adalah 40 orang.
3. Shalat Jum'at dilaksanakan pada waktu shalat dhuhur / zuhur dan setelah dua khutbah dari khatib.

D. Ketentuan Shalat Jumat

Shalat jumat memiliki isi kegiatan sebagai berikut :
1. Mengucapkan hamdalah.
2. Mengucapkan shalawat Rasulullah SAW.
3. Mengucapkan dua kalimat syahadat.
4. Memberikan nasihat kepada para jamaah.
5. Membaca ayat-ayat suci Al-quran.
6. Membaca doa.

E. Hikmah Solat Jum'at

1. Simbol persatuan sesama Umat Islam dengan berkumpul bersama, beribadah bersama dengan barisan shaf yang rapat dan rapi.
2. Untuk menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan antar sesama manusia. Semua sama antara yang miskin, kaya, tua, muda, pintar, bodoh, dan lain sebagainya.
3. Menurut hadis, doa yang kita panjatkan kepada Allah SWT akan dikabulkan.
4. Sebagai syiar Islam.

F. Sunat-Sunat Shalat Jumat

1. Mandi sebelum datang ke tempat pelaksanaan sholat jum at.
2. Memakai pakaian yang baik (diutamakan putih) dan berhias dengan rapi seperti bersisir, mencukur kumis dan memotong kuku.
3. Memakai pengaharum / pewangi (non alkohol).
4. Menyegerakan datang ke tempat salat jumat.
5. Memperbanyak doa dan salawat nabi.
6. Membaca Alquran dan zikir sebelum khutbah jumat dimulai.

7 komentar:

  1. Maaf sekedar menambahkan

    Berikut adalah sumber dalam Hadits berkenaan dengan salat Jumat dan hari Jumat :

    "Mandi, mencabut bulu-bulu tak perlu, memakai siwak, mengusapkan parfum sebisanya pada hari Jumat dianjurkan pada setiap laki-laki yang telah baligh." (Muttafaq 'alaih)
    "Barangsiapa yang mandi pada hari Jum’at seperti mandi jinabat, kemudian dia pergi ke masjid pada saat pertama, maka seakan-akan dia berkurban dengan seekor unta dan siapa yang berangkat pada saat kedua, maka seakan-akan ia berkurban dengan seekor sapi, dan siapa yang pergi pada saat ketiga, maka seakan-akan dia berkurban dengan seekor domba yang mempunyai tanduk, dan siapa yang berangkat pada saat keempat, maka seakan-akan dia berkurban dengan seekor ayam, dan siapa yang berangkat pada saat kelima, maka seolah-olah dia berkurban dengan sebutir telur, dan apabila imam telah datang, maka malaikat ikut hadir mendengarkan khutbah." (Muttafaq ‘alaih)
    "Tidaklah seseorang mandi pada hari Jum’at dan bersuci sebisa mungkin, kemudian dia memakai wangi-wangian atau memakai minyak wangi, lalu pergi ke masjid dan (di sana) tidak memisahkan antara dua orang (yang duduk berjajar), kemudian dia salat yang disunnahkan baginya, dan dia diam apabila imam telah berkhutbah, terkecuali akan diampuni dosa-dosanya antara Jum’at (itu) dan Jum’at berikutnya selama dia tidak berbuat dosa besar." (HR. Al-Bukhari)
    "Perbanyaklah membaca shalawat kepadaku pada hari Jum’at, sesungguhnya tidak seorang pun yang membaca shalawat kepadaku pada hari Jum’at kecuali diperlihatkan kepadaku shalawatnya itu." (HR. Al-Hakim dan Al-Baihaqi)
    "Barangsiapa membaca surat Al-Kahfi pada hari Jum’at, maka dia akan mendapat cahaya yang terang di antara kedua Jum’at itu." (HR. Al-Hakim dan Al-Baihaqi, hadits shahih)
    "Sesungguhnya pada hari Jum’at ada saat yang apabila seorang hamba muslim mendapatinya sedang dia dalam keadaan salat dan memohon kebaikan kepada Allah niscaya Allah akan mengabulkannya." (HR. Muslim)

    BalasHapus
  2. Filsafat Sholat
    Ayat 45 surat Al-‘Ankabut membahas filsafat agung shalat. Ayat itu berbunyi, “Sesungguhnya shalat itu mencegah [manusia] dari perbuatan yang keji dan mungkar.”
    Pada dasarnya, hakikat shalat adalah mengajak manusia untuk mengetahui faktor pencegah paling kuat (dalam diri manusia) yaitu keyakinan terhadap wujud Allah (sumber permulaan) dan Hari kebangkitan (ma’âd) yang berpengaruh kuat dalam mencegah manusia dari melakukan perbuatan yang keji dan mungkar.
    Seseorang yang berdiri untuk melakukan shalat dan mengucapkan takbir, mengakui bahwa Allah swt; Dzat yang Lebih Baik dan Lebih Tinggi dari segala yang ada dan akan mengingat semua kenikmatan yang telah diberikan oleh-Nya. Dengan mengucapkan pujian dan syukur, ia memohon curahan kasih dan sayang-Nya, mengingat hari pembalasan, mengakui ketundukan, melakukan penyembahan kepada-Nya, memohon pertolongan-Nya, meminta petunjuk dari-Nya untuk mendapatkan jalan yang lurus dan memohon perlindungan sehingga tidak termasuk ke dalam golongan orang-orang yang telah dimurkai oleh-Nya serta tidak termasuk ke dalam golongan orang-orang yang tersesat. (Kandungan dari surat Al-Fatihah).
    Tanpa syak lagi, manusia yang mempunyai kalbu demikian akan memahami bahwa setiap langkah perjalanannya akan mengarah kepada sesuatu yang hak dan benar, gerakannya akan menuju kepada kesucian dan kesempurnaan, dan lompatannya akan melesat ke arah ketakwaan.
    Manusia semacam ini, ketika melakukan shalat dengan membungkukkan badannya untuk ruku’, laksana seorang hamba dan meletakkan dahi di atas permukaan tanah di haribaan suci-Nya untuk mengakui kebesaran dan kemuliaan-Nya dan tenggelam dalam keagungan-Nya, serta menghapus segala ego dan kesombongan yang ada pada dirinya.
    Lalu ia pun akan mengucapkan syahadat untuk memberikan kesaksian atas keesaan-Nya dan risalah Rasul-Nya.
    Setelah itu, ia mengirimkan shalawat kepada utusan-Nya yang mulia, Rasulallah saw dan menengadahkan kedua tangannya di bawah mihrab suci-Nya untuk memohon belas kasih supaya dimasukkan ke dalam golongan hamba-hamba-Nya yang salih.
    Semua faktor ini akan memunculkan semangat spiritual dalam dirinya; sebuah gelombang besar yang mampu melebur dan meluluhlantakkan setiap dosa yang menumpuk di hadapannya.
    Amal semacam ini terulang beberapa kali dalam sehari semalam. Bahkan, ketika ia terbangun dari tidurnya di pagi hari yang masih gulita pun, ia telah tenggelam dalam kenikmatan mengingat-Nya.
    Di pertengahan hari, ketika ia telah disibukkan oleh kehidupan materi, tiba-tiba suara takbir muazin akan menghentakkan dan menyadarkannya untuk menghentikan sejenak apa yang sedang dikerjakannya, kemudian bergegas mempersiapkan diri menghadap ke pelukan Sang Kekasih. Bahkan pada akhir hari dan permulaan malam sebelum menuju ke tempat istirahatnya pun, ia masih menyempatkan diri untuk mencurahkan seluruh isi hatinya, mengadu, menangis, meratap, berkeluh kesah kepada Sang Pemilik Hati dan menciptakan hatinya sebagai pusat cahaya-Nya.
    Setelah itu dan untuk selanjutnya, pada saat menyambut kedatangan shalat, terlebih dahulu ia akan memulainya dengan mencuci dan menyucikan diri, menjauhi segala hal yang haram dan menghindarkan diri dari kemarahan, kemudian bergegas mendatangi tempat Sang Kekasih yang penuh dengan persahabatan. Demikianlah, seluruh faktor ini mempunyai efek dalam mencegah diri ketika berhadapan dengan hal-hal yang keji dan mungkar.
    Hanya saja, efek shalat itu sesuai dengan terpenuhinya syarat-syarat kesempurnaan dan ruh ibadah dalam mencegah diri dari perbuatan keji dan mungkar, yang terkadang hal ini dapat membentuk sebuah sistem kontrol pada segala kondisi, terkadang pula pada kondisi-kondisi tertentu dan terbatas.

    BalasHapus
  3. Apakah ini Tujuan Anda Sholat?

    Sekarang marilah kita jujur-jujur saja. Bukankah ini tujuan kita sholat?

    Pertama:
    Untuk membayar hutang kewajiban agar selamat dari ancaman Allah

    Kedua:
    Untuk mengumpulkan tiket untuk masuk sorga.

    Ketiga:
    Untuk menunjukkan pada dunia bahwa kita orang yang taat dan beriman.

    Keempat:
    Untuk menjaga image secara sosial bahwa kita masih tergolong orang baik-baik yang layak dipercaya. Jadi selamat dari gunjingan masyarakat bahwa kita orang yang tidak peduli agama.

    BalasHapus
  4. Sholat itu percuma
    Dengan ini saya nyatakan bahwa saya minta maaf kepada seluruh umat Islam di seluruh dunia dan Jagat Raya bahwa sholat itu percuma. Tidak ada hasil. Tidak produktif. Kenapa?

    Apa anda tidak bisa menjawab sendiri bahwa sholat anda tidak ada hasil?

    Ouw …. Berarti itulah hasil yang anda dapatkan dari sholat selama ini.
    Hanya diam, tersenyum bila saya tanya. Apa yang anda sembunyikan, hmm?

    Oh ada yang marah? Hehe … itulah hasil yang anda dapatkan dari sholat selama ini.
    Cuma membuat anda mudah tersinggung.. kasihan.

    Sholat wajib, sholat Rukun Islam yang kedua, tidak sholat haram, akhirnya masuk neraka. Betul betul betul betul betul betul betul. Kotbah sampeyan sudah basi. Hari gini masih suka mendongeng. Tersinggung? Lagi-lagi itulah manfaat sholat sampeyan selama ini. Hanya untuk memompa rasa mudah tersinggung asal ditanya soal agama…. Kasihan

    Jadi gimana dong

    Saya sendiri juga bingung kok.
    Soalnya sholat saya juga percuma. Belum ada hasil alias tidak produktif.

    Dulu pernah ada hasil. Sekitar beberapa tahun. Itu asli ada hasilnya. Saya sholat asli karena kebutuhan. Saya berusaha sholat dalam kesendirian. Lama-lama saya sholat. Benar-benar saya hayati dan saya nikmati. Bukan karena ingin mengharap sorga, bukan karena ingin menghindar dari neraka, bukan karena sudah jadi kebiasaan apalagi karena malu dinilai orang. Tapi asli saat itu karena saya ingin menikmati kedamaian bathin. Oh … nikmat. Nikmat sekali. Air mata tidak tertahankan mengucur tanpa disengaja.

    Pantas sholat itu disebut-sebut sebagai tiang agama. Pantas sholat bisa mencegah manusia dari perbuatan yang tercela. Pantas sholat bisa mencegah dari rasa sombong, rakus dan tamak. Karena sholat benar-benar dimaknai sebagai mijraj spiritual. Lebur dengan inti kedirian yang paling dalam. Hening. Tenang. Tidak ada gejolak amarah. Tidak ada ambisi. Tidak ada maskud-maksud lain selain hanya sebagai pencerahan hati dan pikiran. Firdausi. Nirwana. Sorga telah bermukim di dalam hati.

    Tapi sekarang susah. Susah sekali. Bahkan memalukan.

    Saya sholat cuma karena kebiasaan. Karena sudah terbiasa. Jadi sudah refleks mekanis.
    Saya sholat hanya untuk menghabisi rasa bersalah jika tidak melakukannya.
    Saya sholat hanya untuk menyedot pahala dan memenangkan sayembara sorga
    Dan menghindar api neraka yang jahannnnaam.
    Saya sholat cuma menjaga rasa malu dimata orang lain. Untuk menjaga image.
    Saya sholat juga untuk mempromosikan pada dunia bahwa saya orang Islam.
    Bahwa saya rajin sholat. Bahwa saya taat. Bahwa saya cinta Islam.
    Saya sholat untuk menakut-nakuti orang bahwa saya orang baik dan bisa dipercaya.
    Dan saya sholat untuk memperbesar ego bila agama saya dihina orang saya akan mengamuk.
    Saya sholat untuk memompa perasaan bahwa saya benar dan suci dan orang lain kotor dan haram bin najis dan ujung-ujungnya berteriak kalian semua najis Allahu Akbar serbuuuu…..!!!!

    BalasHapus
  5. trimakasih atas data anda,,
    menurut saya sangat bagus sekali
    karena di dalamnya mencakup berbagai materi ajar yang berbobot tinggi.
    afwan

    BalasHapus
  6. Komentar yg bagus kami tunggu debat anda di desa pilang bangu sepat masaran SRAGEN. Dasar pengikut yesus. Bodoh.

    BalasHapus
  7. senang sekali bisa berkunjung ke blog anda
    sangat menarik dan bermanfaat sekali
    terimakasih banyak gan

    BalasHapus